Perkembangan teknologi informasi saat ini telah menjalar dan memasuki setiap dimensi aspek kehidupan manusia. Teknologi informasi saat ini memainkan peran yang besar didalam kegiatan bisnis, perubahan struktur organisasi, dan manajemen organisasi. Secara garis besar, teknologi informasi memiliki peranan antara lain :
  1. Dapat menggantikan peran manusia, dalam hal ini dapat melakukan otomasi terhadap tugas atau proses; 
  2. Memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan informasi terhadap suatu tugas dan proses; 
  3. Berperan dalam restrukturissi terhadap peran manusia, dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap kumpulan tugas dan proses.

Adapun beberapa manfaat penggunaan teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari diantaranya: arus informasi tetap mengalir setiap waktu tanpa ada batasan waktu dan tempat, kemudahan mendapatkan resource yang lengkap, aktifitas pembelajaran pelajar meningkat, daya tampung meningkat, adanya standardisasi pembelajaran, dan meningkatkanlearning outcomes baik kuantitas/kualitas. 

Pemanfaatan E-learning Sebagai Sumber Belajar Dalam Pembelajaran Jarak Jauh

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menurut Dohmen (dalam Rahadi, 2008) adalah suatu bentuk pembelajaran yang dilakukan secara jarak jauh dengan menggunakan bantuan media. Makna PJJ merupakan kebalikan pendidikan langsung (direct education) atau pendidikan melalui tatap muka. Sedangkan menurut Moore (dalam Rahadi, 2008), PJJ adalah suatu metode pembelajaran dimana proses pengajaran terpisah dari proses belajar, sehingga komunikasi antara pengajar dengan si belajar harus difasilitasi dengan media cetak, media elektronik atau media lain.

Jadi, dari dua pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa PJJ adalah suatu pembelajaran dimana adanya keterpisahan antara kegiatan pengajaran dari kegiatan belajar, dimana dalam komunkasi antara pengajar dengan si belajar mengunakan bantuan media pembelajaran, berupa media elektronik, media cetak, dan lain sebagainya.
Sekilas perlu kita pahami ulang apa e-Learning itu sebenarnya. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. 

E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. 

Definisi E-Learning

Menurut Henderson (1987) e-learning adalah pembelajaran jarak jauh yang menggunakan teknologi komputer, atau biasanya Internet (The e-learning Question and Answer Book, 2003).Henderson menambahkan juga bahwa e-learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran di kelas. William Horton menjelaskan bahwa e-learning merupakan pembelajaran berbasis web (yang bisa diakses dari Internet). E-learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri kelas. Pembelajar bisa saja berada di Kota Jambi, sementara pebelajar dan pelajaran yang diikuti berada di kabupaten/kota lain.

Dengan cara ini, pembelajar bisa mengatur sendiri waktu belajar, dan tempat ia mengakses ilmu yang dipelajari. Jika, pembelajaran ditunjang oleh perusahaan, maka si pembelajar bisa mengakses modul yang dipelajarinya dengan mengkoordinasikan waktu ia belajar dan waktu ia bekerja. Misalnya, jika pada pagi hari sampai siang hari, ia dituntut untuk menyelesaikan pekerjaannya di kantor, maka ia bisa menyisihkan waktu di sore hari menjelang pulang untuk belajar. Tugas-tugas yang sehubungan dengan e-learning yang ditekuni pun bisa disesuaikan waktu pengerjaannya dengan kesibukan pembelajar.

Alasan Perlunya Elektronic Learning

Asep Saepudin (2003), menyatakan bahwa pada jenjang dan jalur pendidikan lain di mana proses belajarnya relatif masih konvensional (tatap muka), yang sesungguhnya sudah tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan pendidikan untuk masyarakat yang semakin kompleks, memerlukan inovasi dan media yang mampu menangulanginya. 

Keterbatasan ini dikarenakan oleh beberapa kendala, di antaranya. Pertama, kendala dari pihak pemerintah yaitu terbatasnya dana untuk menambah lahan, gaji tenaga pengajar, serta terbatasnya sumber daya manusia yang akan menjadi pengajar pada institusi yang akan dibangun. Kedua, kendala dari pihak peserta belajar (masyarakat) itu sendiri yaitu, selain jauhnya jarak tempat tinggal dengan pusat sekolah, juga sebagian besar di antara mereka telah bekerja. Berdasarkan pernyataan diatas, maka nampaklah bagi kita bahwa metode yang ada saat ini tidak lagi menjamin untuk menghasilkan kualitas sumberdaya manusia dalam dunia pendidikan. Hal ini menyebabkan perkembangan pendidikan yang ada sat ini cenderung tertinggal dibandingkan dengan negara lainnya. 

Menurut Kusumastuti(2003), deputi bidang SDM Kementerian Kominfo, e-learning dapat mengatasi kesenjangan informasi antara desa dan kota. “E-learning bisa memperluas kesempatan pendidikan di pedesaan dan wilayah Indonesia bagian timur,” katanya.  Selain itu, bisa dilakukan pertukaran informasi pengajar antarsekolah atau self learning yang dioperasionalisasikan melalui pendidikan berbasis web.  Lebih lanjut, Kusumastuti berharap, e-learning dapat meningkatkan efisiensi, terutama apabila dikaitkan dengan waktu dan biaya.

Semakin banyak perusahaan dan individu yang memanfaatkan e-learning sebagai sarana untuk pelatihan dan pendidikan karena mereka melihat berbagai manfaat yang ditawarkan oleh pembelajaran berbasis web ini. Dari berbagai asumsi yang dilontarkan, ada tiga persamaan dalamhal manfaat yang bisa dinikmati dari e-learning.

1. Fleksibilitas

Jika pembelajaran konvensional di kelas mengharuskan siswa untuk hadir di kelas pada jam-jam tertentu (seringkali jam ini bentrok dengan kegiatan rutin siswa), maka e-learning memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses pelajaran. Siswa tidak perlu mengadakan perjalanan menuju tempat pelajaran disampaikan, e-learning bisa diakses dari mana saja yang memiliki akses ke Internet. Bahkan, dengan berkembangnya mobile technology (dengan palmtop, bahkan telepon selular jenis tertentu), semakin mudah mengakses e-learning. Berbagai tempat juga sudah menyediakan sambungan internet gratis (di bandara internasional dan cafe-cafe tertentu), dengan demikian dalam perjalanan pun atau pada waktu istirahat makan siang sambil menunggu hidangan disajikan, Anda bisa memanfaatkan waktu untuk mengakses e-learning.


2. Independent learning

E-learning memberikan kesempatan bagi pembelajar untuk memegang kendali atas kesuksesan belajar masing-masing, artinya pebelajar diberi kebebasan untuk menentukan kapan akan mulai, kapan akan menyelesaikan, dan bagian mana dalam satu modul yang ingin dipelajarinya terlebih dulu. Pebelajar bisa mulai dari topik-topik ataupun halaman yang menarik minatnya terlebih dulu, ataupun bisa melewati saja bagian yang ia anggap sudah dikuasai. Jika mengalami kesulitan untuk memahami suatu bagian, pebelajar bisa mengulang-ulang lagi sampai merasa mampu memahami. Seandainya, setelah diulang masih ada hal yang belum dipahami, pebelajar bisa menghubungi instruktur, nara sumber melalui email atau ikut dialog interaktif pada waktu-waktu tertentu. Jika tidak sempat mengikuti dialog interaktif, maka bisa membaca hasil diskusi di message board yang tersedia di LMS (di Website pengelola). Banyak orang yang merasa cara belajar independen seperti ini lebih efektif daripada cara belajar lainnya yang memaksakannya untuk belajar dengan urutan yang telah ditetapkan. 

3. Biaya

Banyak biaya yang bisa dihemat dari cara pembelajaran dengan e-learning. Biaya di sini tidak hanya dari segi finansial tetapi juga dari segi non-finansial. Secara finansial, biaya yang bisa dihemat, antara lain biaya transportasi ke tempat belajar dan akomodasi selama belajar (terutama jika tempat belajar berada di kota lain dan negara lain), biaya administrasi pengelolaan (misalnya: biaya gaji dan tunjangan selama pelatihan, biaya instruktur dan tenaga administrasi pengelola pelatihan, makanan selama pelatihan), penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar (misalnya: penyewaan ataupun penyediaan kelas, kursi, papan tulis, LCD player, OHP). Dalam hal biaya finansial William Horton (Designing Web-Based Training, 2000) mengutip komentar beberapa perusahaan yang telah menikmati manfaat pengurangan biaya, antara lain: Buckman Laboratories berhasil mengurangi biaya pelatihan karyawan dari USD 2.4 juta menjadi USD 400,000; Aetna berhasil menghemat USD 3 juta untuk melatih 3000 karyawan; Hewlett-Packard bisa memotong biaya pelatihan bagi 700 insinyur mereka untuk produk-produk chip yang selalu diperbaharui, dari USD 7 juta menjadi USD 1.5 juta; Cisco mengurangi biaya pelatihan per karyawan dari USD 1200 – 1800 menjadi hanya USD 120 per orang. Biaya non-finansial yang bisa dihemat juga banyak, antara lain: produktivitas bisa dipertahankan bahkan diperbaiki karena pembelajar tidak harus meninggalkan pekerjaan yang sedang pada posisi sibuk untuk mengikuti pelatihan (jadwal pelatihan bisa diatur dan disebar dalam satu minggu ataupun satu bulan), daya saing juga bisa ditingkatkan karena karyawan bisa senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan pekerjaannya, sementara bisa tetap melakukan pekerjaan rutinnya.

Manfaat Pembelajaran Elektronik Learning(E-Learning)

Manfaat pembelajaran elektronik menurut A. W. Bates (Bates, 1995) dan K. Wulf (Wulf, 1996) terdiri atas 4 hal, yaitu : 
  1. Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (enhance interactivity). 
  2. Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility). 
  3. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a global audience). 
  4. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities). 

Faktor – Faktor dalam Pemanfaatan E-Learning dalam PJJ

Ahli-ahli pendidikan dan ahli internet menyarankan beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum seseorang memilih internet untuk kegiatan pembelajaran dalam PJJ (Hartanto dan Purbo, 2002) antara lain :
  1. Analisis Kebutuhan (Need Analysis). Dalam tahapan awal, satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah apakah memang memerlukan e–learning dalam PJJ. Pertanyaan ini tidak dapat dijawab dengan perkiraan atau dijawab berdasarkan atas saran orang lain. Setiap lembaga menentukan teknologi pembelajaran sendiri yang berbeda satu sama lain. Untuk itu perlu diadakan analisis kebutuhan atau need analysis yang mencakup studi kelayakan baik secara teknis, ekonomis, maupun social.
  2. Rancangan Instruksional yang berisi tentang isi pelajaran, topik, satuan kredit, bahan ajar/kurikulum.
  3. Evaluasi yaitu sebelum program dimulai, ada baiknya dicobakan dengan mengambil beberapa sampel orang yang dimintai tolong untuk ikut mengevaluasi.
Fungsi Dari Pembelajaran Elektronik 

Setidaknya ada 3 (tiga) fungsi pembelajaran elektronik terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas (classroom instruction), yaitu sebagai suplemen yang sifatnya pilihan/opsional, pelengkap (komplemen), atau pengganti (substitusi) (Siahaan, 2002).
  1. Suplemen (Tambahan) Dikatakan berfungsi sebagai supplemen (tambahan), apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan. 
  2. Komplemen (Pelengkap) Dikatakan berfungsi sebagai komplemen (pelengkap) apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima siswa di dalam kelas (Lewis, 2002). Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement (pengayaan) atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional. 
  3. Substitusi (Pengganti) Beberapa perguruan tinggi di negara-negara maju memberikan beberapa alternatif model kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada para mahasiswanya. Tujuannya agar para mahasiswa dapat secara fleksibel mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari mahasiswa. 
Perkembangan di berbagai negara memperlihatkan bahwa jumlah pengguna internet terus meningkat; demikian juga halnya dengan jumlah peserta didik yang mengikuti e- Learning dan institusi penyelenggara e-Learning. Fungsi e-Learning dapat sebagai pelengkap atau tambahan, dan pada kondisi tertentu bahkan dapat menjadi alternatif lain dari pembelajaran konvensional. 

E-Learning dalam Pengembangan Kapasitas Pengelola Program BKKBN


1. Latar Belakang

Penyelenggaraan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) pada era otonomi daerah membawa perubahan mendasar pada berbagai hal bukan hanya terbatas pada perubahan kewenangan yang diserahkan ke Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota, tetapi juga perubahan nomenklatur, sistem penyelenggaraan, sumber daya dan lainnya yang sangat dipengaruhi oleh kebijakan masing-masing Pemerintah Daerah setempat. Sedangkan faktor sumber daya manusia sebagai tenaga pengelola maupun tenaga pelaksana program KKBPK secara kelembagaan adalah menjadi tanggung jawab pemerintah dalam hal ini Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Untuk menjangkau luasnya wilayah, banyaknya sasaran dan waktu yang terbatas maka kurang memungkinkan BKKBN mennyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga di kabupaten dan kota menggunakan metode konvensional seperti yang dilakukan selama ini, akan tetapi diperlukan upaya pengembangan metode, media dan perangkat pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi saat ini. Sebagai suatu hal yang baru tentunya dalam proses penyelenggaraannya memerlukan kesiapan berbagai pihak baik pada tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten dan kota.

2. Penerapan Pembelajaran E-Learning


Saat ini metode pembelajaran yang memadai untuk pengembangan pendidikan dan pelatihan program KKBPK adalah e-learning. Walaupun dalam pelaksanaanya sangat memerlukan berbagai perubahan yang berkaitan dengan unsur budaya manusia dari tanpa teknologi ke era teknologi. Untuk itu kesiapan perangkat teknologi informasi yakni komputer dan kesiapan provider dalam menyediakan jaringan internet, serta pengenalan metode belajar itu snediri harus mendapat perhatian khusus. Dengan demikian dalam pengembangan pembelajaran e-learning ini hendaknya dilakukan secara terus menerus, bertahap dan komunikatif oleh berbagai pihak terkait agar panduan yang disipakan dapat digunakan untuk operasionalisasi. 

Setiap peserta memerlukan minat dan motivasi yang tinggi karena minimal akan menghadapi tiga tantangan; yakni tantangan teknologi informasi, tantangan kesiapan perangkat, dan tantangan proses belajar. Tanpa dukungan pihak-pihak terkait program pembelajaran e-learning tidak akan berjalan dengan baik.

Pengembangan kapasitas tenaga pengelola program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Kabupaten dan Kota melalui E-Learning merupakan upaya penyesuaian dengan dinamika perkembangan Teknologi Informasi dalam Program KKBPK secara nasional. Perubahan lingkungan strategis yang sangat cepat membutuhkan dukungan tenaga program yang profesional. Guna meningkatkan kemampuan tenaga program tersebut perlu dilakukan suatu proses pembelajaran yang efektif dan efisien melalui e-learning.

Salah satu tenaga program yang memiliki peran yang cukup besar dalam keberhasilan program adalah Penyuluh Keluarga Berencana (PKB). PKB adalah pengelola pada tingkat lini lapangan yang senantiasa bekerja secara sinergi dengan masyarakat untuk mewujudkan visi dan misi pelaksanaan program KKBPK secara Nasional. Seiring dengan perjalanannya para tenaga program tersebut perlu meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan tentang operasionalisasi Program KKBPK dalam upaya menurunkan angka kelahiran di wilayah kerjanya.
Pengembangan kapasitas tenaga pengelola program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Kabupaten dan Kota melalui E-Learning merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajamen Program KB Nasional yang berupaya meningkatkan wawasan serta keterampilan pengelola program. Selain itu, para pengelola berupaya untuk menyediakan data dan informasi program yang dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan provinsi, hingga pada level kabupaten dan kota.

Menjaga penyelenggaraan e-Learning tetap berjalan sesuai harapan tidaklah mudah. Banyak hal yang perlu menjadi pertimbangan dan reviu dalam proses pelaksanaannya. Selain sikap positif peserta didik (motivasi yang tinggi untuk belajar mandiri), sikap positif tenaga kependidikan terhadap teknologi komputer dan internet, ketersediaan fasilitas komputer dan akses ke internet, adanya dukungan layanan belajar, dan biaya akses ke internet yang terjangkau untuk kepentingan pembelajaran/pendidikan, masih adakah hal lain yang harus diperhatikan sehingga keberlangsungan e-learning tetap terjaga???

Daftar Rujukan

Hartanto, A.A. dan Purbo, O.W. 2002. Teknologi E-Learning Berbasis PHP dan MySql. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Rahadi, Aristo. 2008. Konsepsi Pendidikan Terbuka Jarak Jauh. Makalah disampakan pada Pelatihan Penulisan Bahan Ajar Modul yang diselenggarakan oleh Pustekom, Cipayung, 27-30 Maret 2008.
https://www.kompasiana.com/hariyono21/55003ff4a33311c271510187/pemanfaatan-internet-sebagai-alternatif-sumber-belajar-dan-media-pendidikan-jarak-jauh
https://fadlibae.wordpress.com/2010/03/24/pemanfaatan-e-learning-sebagai-sumber-belajar-dalam-pendidikan-jarak-jauh-pjj/
https://manfaattik.wordpress.com/manfaat-e-learning-belajar-jarak-jauh/
http://hariyanto88.blog.binusian.org/2009/06/19/%E2%80%9Cpembelajaran-jarak-jauh-menggunakan-e-learning%E2%80%9C/
https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_jarak_jauh





13 Komentar

  1. materi yang sangat bermanfaat serta cukup lengkap cakupan pembahasannya, materi di atas membahas tentang pembelajaran jarak jauh yang mana juga membahas tentang e-learning, e-learning ini menggunakan tentu'y adanya jaringan yang terhubung k internet namun tidak semua daerah memiliki jaringan internet, nah jika e-learning ini d gunakan tentu akan adanya kendala. bagaimanakah cara mengatasi hal tersebut, mungkin bisa kita diskusikan bersama,.... terimakasih :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam E-Learning...
      Terima kasih atas kesediaan menanggapi ulasan artikel di atas mengenai alternatif pembelajaran jarak jauh guna menunjang dunia kerja. Dalam hal ini pemanfaatan e-learning dirasa cukup efektif dalam memfasilitasi proses pembelajaran yang terbatas oleh ruang dan waktu.

      Sekilas perlu kita pahami ulang apa e-Learning itu sebenarnya. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada.

      Itu merupakan salah satu cara untuk mengatasi kendala teknis terkait dengan jaringan yang mengharuskan berhubungan secara online.

      Terima kasih.

      Hapus
  2. Assalamu'alaikum wr.wb. salam literasi
    menurut saya Artikel Diatas sangat baik dimana BKKBN merupakan suatu Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional yang ruang lingkup dan cakupan kerjanya meliputi bagaimana menciptakan keluarga bahagia secara nasional dibawah pengawasan pemerintah dan membatasi angka kelahiran karena di Indonesia angra kelahiran cukup tinggi. dengan adanya perkembangan teknologi pada zaman ini sudah sewajarnya bahwa BKKBN sudah menggunakan aplikasi e-learning. Dari penulisan diatas terlihat adanya kerjasama antara BKKBN, Dinas Kependudukan terkait dalam rangka menghimpun data, seperti kehairan maupun kematian. hal ini diupayakan tidal adanya penggandaan data oleh pihak manapun. Dari tulisan diatas juga terdapat berbagai kendala untuk penggunaan e-learning diantaranya yaitu tantangan teknologi informasi, tantangan kesiapan perangkat, dan tantangan proses belajar. hal ini bisa dimimalisir dengan cara menyiapkan sumber daya manusia dengan mengadakan pelatihan untuk operator dan tenaga yang diperlukan, menyiapkan perangkat sarana dan prasarana yang lebih baik dan terus melakukan pembaharuan atas aplikasi yang digunakan.
    demikian komnetar dari saya.. terimakasih.. wassalam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh...

      Standing applauss dan penghargaan setinggi-tingginya terhadap tanggapan yang Saudari Kak Nurhasanah tuliskan pada kolom komentar di atas.

      Pemahaman komentator terhadap tujuan dan maksud penulisan artikel di atas dijabarkan secara detail dan sistematis.

      Sebagai bagian dari lembaga pemerintah yang berupaya terus profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, kami selaku pengelola program akan terus berinovasi dan melakukan optimalisasi kinerja sehingga dapat mencapai target yang harapkan.

      Selain itu, upaya penyesuaian lembaga terhadap perkembangan TIK (ICT) terkait pengelolaan program juga akan terus mendapatkan perhatian dan prioritas pembangunan nasional.

      Sekali lagi terima kasih banyak kepada Saudari Kak Nur, hanya sedikit yang perlu diluruskan BKKBN telah berubah nomenklatur sejak tahun 2014 tidak lagi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, namun menjadi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.

      Terima kasih ya. Salam Sehat, Semangat, Luar Biasa

      Hapus
  3. Sebagaimana telah saya baca dari artikel bu dhita, apakah penyuluhan juga dapat dilakukan melaluionline, sehingga memudahkan para penyuluh untuk menyampaikan penyuluhannya. juga secara waktu sangat efisien sekali. juga apakah dengan penyuluhan secara online, apakah mampu menekan pertumbuhan penduduk, dan apakah masyarakat akan dengan sadar diri hanya mendengar penyuluhan sevcara onlinne.?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh....

      Sebelumnya diucapkan terima kasih atas perkenan Ibu Sri Sunarsih dalam menanggapi artikel di atas terkait dengan alternatif pemanfaatan PJJ dalam menunjang dunia kerja.

      Untuk penyuluhan kepada masyarakat maupun akseptor (KB User) sejauh ini masih menggunakan cara konvensional (face to face) atau secara langsung berhadapan dengan masyarakat, mengingat calon akseptor kita tidak semua memahami perangkat IT sehingga esensi, makna dan tujuan dari penyuluhan program keluarga berencana (KB) dikhawatirkan kurang optimal jika dilakukan dengan menggunakan media online.

      Akan tetapi, para penyuluh keluarga berencana (PKB/PLKB) telah dibekali dengan beberapa materi dalam bentuk softfile sehingga suatu saat para pengelola program tingkat lini lapangan akan melakukan penyuluhan dan membutuhkan materi tertentu maka dapat mengakses materi tersebut baik secara online maupun secara offline.

      Penyuluhan tentang program keluarga berencana diselenggarakan melalui forum-forum baik tingkat desa, kelurahan maupun kecamatan yang nantinya setelah itu juga diberikan layanan pemasangan alat kontrasepsi gratis untuk semua jenis/varian alat obat kontrasepsi (alokon).

      Dengan gencarnya penyuluhan, pendampingan, layanan KB gratis, komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada masyarakat baik menggunakan media online, offline, below the line ataupun secara demonstrasi maka semuanya bermuara pada pengendalian laju pertumbuhan penduduk (LPP). Karena LPP yang tidak terkendali akan berimplikasi pada kemajuan dan pembangunan bangsa kita ini.

      Demikian penjelasan dari saya dan mohon maaf jika masih ada yang belum dipahami.

      Wassalamulaikum warohmatullahi wabarokatuh

      Hapus
  4. pembelajaran yang dilakukan secara jarak jauh dengan menggunakan bantuan media. Makna PJJ merupakan kebalikan pendidikan langsung (direct education) atau pendidikan melalui tatap muka. Sedangkan menurut Moore (dalam Rahadi, 2008), PJJ adalah suatu metode pembelajaran dimana proses pengajaran terpisah dari proses belajar, sehingga komunikasi antara pengajar dengan si belajar harus difasilitasi dengan media cetak, media elektronik atau media lain.

    Terimakasih atas postingannya bu. Dari pendapat ahli dikatakan bahwa PJJ adalah suatu pembelajaran dimana adanya keterpisahan antara kegiatan pengajaran dari kegiatan belajar, dimana dalam komunkasi antara pengajar dengan si pembelajar mengunakan bantuan media pembelajaran, berupa media elektronik, media cetak, dan lain sebagainya. dalam hal ini pembelajaran jarak jauh ini memang lebih cocok menggunakan media komunikasi berupa media elektronik. namun media elektronik ini sangat tidak mendukung jika disuatu tempat yang jauh, terdapat TKB, di sana sarana elektronik semisal tenaga listrik yang tidak ada. maka tidak dapat digunakan, seumpama bisa digunakan degnan bantuan bateray. apakah akan memadai? kemudian. infrastruktur yang tidak mendukung, sangat memungkinkan bahwa pembelajar di daerah terpencil tetap akan tertinnggal dari materi pembelajaran yang seharusnya diterima. tidak menutup kemungkinan mereka malah buta teknologi. masih banyak juga daerah2 yang belum tersentuh oleh teknologi di provinsi jambi.
    bagaiman pendapat ibu tentang hal ini?

    BalasHapus
  5. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
    Paparan yang lengkap dan menarik tentang Peningkatan Kompetensi pengelola program pada tingkat kabupaten/ kota dengan pemanfaatan e-learning.
    E-Learning menurut saya dapat dijadikan sebagai alternatif dan juda dapat dijadikan solusi, ketika kendala jarak menjadi hambatan maka e-learning dapat menjadi solusi, namun sebaliknya jika fasilitas peningkatan dapat dilakukan secara langsung artinya e-learning menjadi alternatif choice yang dapat dimanfaatkan. pemanfatan E-learning pastinya perlu dirancang dengan persiapan yang matang baikm secara teknologi ataupun SDM yang dilibatkan dalam kegiatan e-learning tersebut. ketika e-learning dirancang dengan memakai aplikasi dengan menggunakan server, maka perlu disiapkan server dengan kapasitas dapat diakases secara bersamaan pada satu satuan waktu tertentu. Kekika e-learning dilakukan dengan menyiapkan modul-modul atau DVD Pembelajaran maka hal ini perlu disiapkan secara optimal. ada baaiknya SDM pengguna diberikan petunjuk atau rambu-rambu serta indikator yang jelas terhadap tujuaan yang ingin dicapai dari kegiatan e-learning tersebut. Hal yang tak kalah penting dari membangun sebuah sistem adalah adalah komitmen yang dibangun untuk Peningkatan kompetensi yang dimaksud. Demikian, Terima Kasih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh ...
      Terima kassih atas tanggapan yang diberikan atas ulasan artikel di atas. Benar sekali apa yang anda utarakan di kolom komentar karena pemanfaatan teknologi dan perangkat digital lainnya saat ini telah menjadi suatu kebutuhan yang tidak terpisahkan dari setiap aktivitas manusia. Tentunya dalam konteks pembelajaran, segala sesuatu yang berkaitan dengan teknis penyelenggaraan e-learning tersebut telah dirancang sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.

      Untuk sebelum pada tahap implementasi sebuah program baru maka lembaga tentunya akan melakukan serangkaian orientasi atau bimbingan teknis yang terkait dengan operasionalisasi program tersebut. Selanjutnya dilakukan tahapan uji coba untuk melihat sejauh mana keefektifan proses pelaksanaan program e-learning tersebut. Monitoring selama proses uji coba sangat menjadi penting dan diperhatikan guna sebagai bahan evaluasi dan review. Untuk itu, kelemahan dan kendala yang dihadapi tentunya akan secara cepat teridentifikasi dan dicarikan solusi yang tepat.

      Semua hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan e-learning tersebut telah dituangkan dalam petunjuk teknis (juknis) penyelenggaraan dan secara legalitas tentunya telah disyahkan oleh pejabat yang berwenang. Sehingga dalam pelaksanaannya tidak akan melanggar rambu-rambu yang telah disuratkan dalam juknis tersebut. Selain itu, dalam pelaksanaannya juga akan terus diawasi oleh pejabat pengawas atau auditor program.

      Demikian tambahan informasi yang dapat saya sampaikan dan terima kasih.

      Hapus
  6. Bagaimana korelasi antara Mahasiswa dan Dosen. Siswa dan Guru dalam melakukan PJJ. Dan mengapa PJJ dikatakan sebagai sebuah alternatif sedangkan dia sudah merupakan utama.landasan teori apa yang saudara utarakan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam Distance Learning ...

      Dalam melakukan proses pembelajaran jarak jauh baik itu dalam bentuk e-learning, web based learning, online learning dan lain sebagainya tentunya telah melewati serangkaian proses perencanaan dan persiapan. Untuk pertanyaan mengenai keterkaitan pembelajar dan pebelajar, maka sebelum PJJ dilakukan maka diperlukan pertemuan tatap muka guna membahas tentang teknis pelaksanaan PJJ tersebut. Segala sesuatu yang terkait dengan PJJ, seperti materi, teknis pembelajaran, strategi, media, hingga evaluasi akan dijelaskan secara mendetik ketika pertemuan tatap muka. Nah selanjutnya dalam perjalanannya dilakukan proses PJJ, tentunya pembelajar akan memfasilitasi proses pembelajaran dengan teknis waktu atau pelaksanaan seperti yang telah disepakati ketika pertemuan tatap muka. Selanjutnya, jika terjadi kendala dan kesulitan maka pebelajar dapat menghubungi penyelenggara atau fasilitator secara online maupun inline.

      PJJ dikatakan sebagai alternatif karena dapat dijadikan solusi kedua atau alternatif atas permasalahan penyelenggaraan proses pembelajaran tatap muka yang kurang atau tidak memungkinkan. Selain itu banyak sekali pertimbangan-pertimbangan lain yang diperhatikan sehingga diperlukan PJJ ini dibandingkan dengan pembelajaran klasik (konvensional).

      Terkait dengan teori kenapa perlu diberlakukannya PJJ maka PJJ ini merupakan pembelajaran berbasis multimedia untuk itu CTML juga turut berkontribusi dalam hal ini. Kemajuan teknologi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mengakibatkan perubahan dan pertumbuhan kehidupan ke arah yang lebih kompleks. Perubahan dan pertumbuhan tersebut menimbulkan kebutuhan, tuntutan dan inovasi baru yang tidak dapat diramalkan sebelumnya, sehingga perlu adanya penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di bidang pendidikan. Salah satu inovasi yang berpengaruh terhadap peningkatan pembelajaran terutama pada aspek kognitif peserta didik adalah multimedia.
      Pembelajaran multimedia adalah pembelajaran teori kognitif yang telah dipopulerkan oleh Richard E. Mayer dan lainnya. Teori belajar kognitif adalah teori pemrosesan informasi. Teori kognitif memberikan kerangka umum bagi desainer pembelajaran dalam mengontrol kondisi belajar pada suatu lingkungan atau material pembelajaran. Secara khusus, teori ini memberikan basis acuan empiris yang membantu desainer pembelajaran untuk mengurangi beban kognitif selama belajar. Dalam pembelajaran multimedia, teori belajar kognitif merupakan landasan dari pengembangan multimedia.

      Selain itu Seiring dengan pesatnya kemajuan di bidang Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) yang merambah ke berbagai bidang, pendidikan pun tidak terlepas dari pengaruh perkembangan TIK. Hal ini ditandai dengan banyaknya maraknya penggunaan TIK dalam meningkatkan kualitas belajar mengajar. Bahkan dengan pesatnya TIK, interaksi seorang pendidik dengan peserta didik dapat dilakukan dengan jarak jauh atau tidak langsung berhadapan. Kelebihan lainnya adalah dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan siswa yang lebih banyak dan tidak mengenal batas ruang dan waktu, sehingga proses pembelajaran dapat dilaksanakan secara bersamaan dimanapun dan kapanpun sesuai keinginan pembelajar dan pebelajar.

      Pendidikan jarak jauh secara tersurat sudah termaktub di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang “Sistem Pendidikan Nasional“. Rumusan tentang Pendidikan Jarak jauh terlihat dalam BAB VI Jalur, Jenjang dan Jenis Pendidikan.

      Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan pendidikan jarak jauh merupakan program Pemerintah yang perlu terus didukung. Pemerintah merasakan bahwa kondisi pendidikan negara kita perlu terus dibenahi, dan tentunya diperlukan strategi yang tepat, terencana dan simultan. Selama ini belum tersentuh secara optimal, karena banyak hal yang juga perlu dipertimbangkan dan dilakukan pemerintah didalam kerangka peningkatan kualitas sektor pendidikan.
      Terima kasih

      Hapus
  7. Assalamualaikum...
    setelah saya membaca artikel yang saudara sampaikan di atas, saya ingin mengetahui dari fungsi pembelajaran elektronik sebagai salam satu bagian dari PJJ apakah fungsi tersebut bisa optimal apabila diterapkan pada daerah tertinggal dan bagaimana menyikapi hal tersebut? terimakasih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalikumsalam warohmatullahi wabarokatuh ...

      Terima kasih atas perkenan Saudari Nivo menanggapi artikel di atas yang terkait dengan alternatif pemanfaatan Pembelajaran Jarak Jauh dalam menunjang dunia kerja.

      Salah bentuk implementasi PJJ yaitu dengan menggunakan e-learning atau pembelajaran elektronik. Untuk kasus daerah tertinggal maka pembelajaran e-learning memungkinkan saja dilakukan karena e-learning ini tidak hanya berbasis online tetapi dapat dilakukan secara offline. Materi e-Learning yang didistribusikan secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning.
      Maka mensiasati penerapan PJJ pada daerah tertinggal dengan distribusi materi secara offline dapat berjalan optimal apabila terdapat komitmen dan konsistensi dari pembelajar, pebelajar maupun pihak penyelenggara.

      Sekian dan terima kasih

      Hapus

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama