Landasan TIK Untuk Pembelajaran Jarak Jauh

Seiring dengan pesatnya kemajuan di bidangTeknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) yang merambah keberbagai bidang, pendidikanpun tidak terlepas dari pengaruh perkembangan TIK. Hal ini ditandai dengan banyaknya maraknya penggunaan TIK dalam meningkatkan kualitas belajar mengajar. Bahkan dengan pesatnya TIK, interaksi seorang pendidik dengan peserta didik dapat dilakukan dengan jarak jauh atau tidak langsung berhadapan. Kelebihan lainnya adalah dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan siswa yang lebih banyak dan tidak mengenal batas ruang dan waktu, sehingga proses pembelajaran dapat dilaksanakan secara bersamaan dimanapun dan kapanpun sesuai keinginan pembelajar dan pebelajar.

Hakekat Pendidikan Jarak Jauh

Pendidikan jarak jauh secara tersurat sudah termaktub di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun2003 tentang “Sistem Pendidikan Nasional“. Rumusan tentang Pendidikan Jarak jauh terlihat dalam BAB VI Jalur, Jenjang dan Jenis Pendidikan. Pada bagian ke sepuluh pendidikan jarak jauh pasal 31 berbunyi:
  1. Pendidikan jarak jauh diselenggarakan pada semua jalur,jenjang, dan jenis kependidikan.
  2. Pendidikan jarak jauh berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau reguler.
  3. Pendidikan jarak jauh di selenggarakan dalam berbagai bentuk, modus dan cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan belajar serta sistem penilaian yang menjamin mutu lulusan sesuai dengan standar nasional pendidikan.
  4. Ketentuan mengenai penyelenggaraan pendidikan jarak jauh sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) di atur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan pendidikan jarak jauh merupakan program Pemerintah yang perlu terus didukung. Pemerintah merasakan bahwa kondisi pendidikan negara kita perlu terus dibenahi, dan tentunya diperlukan strategi yang tepat, terencana dan simultan. Selama ini belum tersentuh secara optimal, karena banyak hal yang juga perlu dipertimbangkan dan dilakukan pemerintah didalam kerangka peningkatan kualitas sektor pendidikan.


Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan terbuka dengan program belajar yang terstruktur relatif ketat dan pola pembelajaran yang berlangsung tanpa tatap muka atau keterpisahan antara pendidik dengan peserta didik/warga belajar. 


Pembelajaran Jarak Jauh (distance education) adalah suatu system pembelajaran yang terbagi menjadi tiga yaitu Online Learning, E- Learning, dan Distance Education. Online Learning adalah suatu system pembelajaranWeb Based Learning yang memanfaatkan internet sebagai sumber belajar atau informasi dengan tujuan memperbaiki infrastruktur lembaga pengguna yaitu melengkapi sarana dan prasarana pendidikan dan meningkat kankualitas SDM, sebagai sosialisasi dan bimbingan yang lebih insentif kepada semua siswa. Sedangkan E-Learning atau Tecnology  Based  Learning  yaitu memanfaatkan teknologi elektronik sebagai media pembelajaran. E-Learning digunakan untuk mengembangkan system pembelajaran dan dapat berjalan dengan baik apabila tersedianya system jaringan yang memadai dan meningkatkan kualitas SDM. Sedangkan Distance Education adalah integrated system yang memanfaatkan teknologi elektronik dan jaringan sebagai system pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan jarak jauh dimana siswa tidak perlu bertemu langsung dan guru. Selama proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) lebih banyak menggunakan TIK sebagai wadah sarana pembelajaran, menggunakan computer untuk mengajar atau memberikan materi pada peserta didik. Sistem ini biasa digunakan dalam SMP Terbuka dan Universitas Terbuka.

Landasan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK)

Kesenjangan pendidikan di daerah terpencil terjadi karena beberapa faktor salah satunya adalah belum ada fasilitas jaringan teknologi yang dapat mendukung terlaksananya pendidikan jarak jauh di daerah – daerah terpencil. Inilah yang sebenarnya yang menjadi tujuan pendidikan di Indonesia, di mana setiap anak Indonesia memperoleh kesamaan pendidikan sehingga kualitas pendidikan pun merata di seluruh Indonesia.

Adapun landasan pemanfaatan TIK dalam pendidikan dan proses pembelajaran, yaitu:

1. Landasan Filosofis

Teknologi merupakan penerapan ilmu, dengan demikian bahwa dalam penerapan teknologi komunikasi dalam pendidikan diharapkan membuka cakrawala keilmuan yang dilandasi oleh semangat mencari dan berinovasi dengan segala fasilitas yang diberikan. Oleh karena itu paham progresivisme tidak mengakui kemutlakan kehidupan, menolak absolutisme dan otoritarianisme dalam segala bentuknya (Brinkmann: 1971).
Nilai-nilai yang diambil oleh filsafat ini bersifat dinamis dan selalu mengalami perubahan, sebagaimana yang dikebangkan oleh Immanuel Khan. Progresivisme juga dianggap sebagai the liberal root of culture maksudnya, nilai-nilai yang diambil oleh faham ini fleksibel terhadap perubahan, toleran dan terbuka, dan menuntut pribadi para penganutnya bersifat penjelajah dan meneliti, guna mengembangkan pengalaman mereka. Tampaknya faham progresivisme menuntut keada para penganutnya untuk selalu maju dalam artian bertindak secara konstruktif, inovatif, reformatif, aktif dan dinamis. 
Begitu juga halnya dengan pendidikan, paham-paham progresivisme selalu diadopsi guna untuk mencari inovasi yang tepat dalam menunjang proses belajar mengajar (PBM). PBM tidak harus selalu dibatasi oleh ruang dan waktu, tatap muka antara murid dengan guru dalam satu ruang, dan buku sebagai bahan utama dalam pembelajaran (sumber belajar), akan tetapi lebih variatif dan terbuka. Belajar bisa dilakukan dimana saja, dengan cara apa saja dan kapan saja agar tujuan pendidikan nasional bisa tercapai.

2. Landasan Yuridis

Berdasarkan UU Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen telah diputuskan bahwa “Setiap Guru harus dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik”. Namun pada kenyataannya masih banyak guru-guru khususnya yang berada di marjin perkotaan dan pedesaan belum menguasai apalagi memanfaatkan TIK secara utuh di dalam proses belajar mengajar. Sejumlah kendala infrastruktur jaringan listrik dan telekomunikasi merintangi akses guru kepada TIK.

3. Landasan Teoritis 

Dalam menghadapi tantangan kehidupan modern di abad-21 ini kreativitas dan kemandirian sangat diperlukan untuk mampu beradaptasi dengan berbagai tuntutan. Kreativitas sangat diperlukan dalam hidup ini dengan beberapa alasan antara lain : pertama, kreativitas memberikan peluang bagi individu untuk mengaktualisasikan dirinya, kedua, kreativitas memungkinkan orang dapat menemukan berbagai alternatif dalam pemecahan masalah, ketiga, kreativitas dapat memberikan kepuasan hidup, dan keempat, kreativitas memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.
Untuk dapat memanfaatkan TIK dalam memperbaiki mutu pembelajaran, ada tiga hal yang harus diwujudkan yaitu (1) siswa dan guru harus memiliki akses kepada teknologi digital dan internet dalam kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan guru, (2) harus tersedia materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural bagi siswa dan guru, dan (3) guru harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam menggunakan alat-alat dan sumber-sumber digital untuk membantu siswa agar mencapai standar akademik. Sejalan dengan pesatnya perkembangan TIK, maka telah terjadi pergeseran pandangan tentang pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas.

Aplikasi Teknologi Komunikasi dan Informasi dalam Pendidikan

Salah satu fungsi Teknologi Komunikasi dan Informasi (TIK) adalah sebagai media dalam proses pendidikan. Aplikasi TIK sebagai media dalam proses pendidikan dapat dilaksanakan melalui banyak cara diantaranya adalah sebagai berikut: E-Learning, E-Library, Virtual University, EdukasiNet, dan JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional).

Adapun jenis atau ragam Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Pembelajaran Jarak Jauh yaitu:
1. Distance Education
2. Dual Mode Education
3. Virtual Education
4. Virtual University
5. Virtual School

Sedangkan 4 (empat) Model Pembelajaran yang ada dalam Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah sebagai berikut:
a) E-LEARNING
b) ON-LINE LEARNING                 
c) BLENDED LEARNING
d) MOBILE LEARNING    
    
Namun demikian terdapat beberapa masalah atau kendala yang ditemukan dalam penerapan Distance Education diantaranya:
1. Kesulitan dalam pengembangan program,
2. Infrastruktur yang belum memadai, 
3. SDM yang terbatas (pengelola program atau operator), 
4. Gagap teknologi, 
5. Kultur belajar yang sulit berubah,
6. Luas wilayah jangkauan dan belum meratanya kualitas penerimaan pesan.

Daftar Rujukan:

http://mayadisasak.blogspot.com/2010/06/landasan-tik.html
http://agungridho15.blogspot.com/2018/12/landasan-tik-untuk pembelajaran_13.html
http://blogreni80.blogspot.com/2016/02/tik-dalam-pembelajaran-jarak-jauh.html
http://lusytekpend.blogspot.com/2008/01/tik-dan-pendidikan-jarak-jauh.html
http://guraru.org/guru-berbagi/virtual-learning-pemanfaatan-teknologi-informasi-dan-komunikasi-untuk-meningkatkan-kualitas-pembelajaran/
http://jhonilagunsiang.blogspot.com/2016/02/landasan-pertimbangan-tik-dalam.html





14 Komentar

  1. Pembelajaran jarak jauh sangat di mungkinkan sekali dalam dunia pendidikan sekarang, karena tidak terbatas pada ruang dan waktu. Pembelajaran tidak mesti harus di kelas saja yang harus tatap muka. Belajar non tatap muka juga diperbolehkan selama masih dalam proses pembelajaran sesuai dengan materi ajarnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam Edukasi...

      Terima kasih atas tanggapannya. Apa yang Anda sampaikan benar sekali. PJJ dapat memfasilitasi pembelajaran peserta didik yang sedang dalam tugas lain, seperti yang sedang mengikuti ajang perlombaan olahraga maupun seni dalam jangka waktu tertentu sehingga tidak memungkinkan untuk mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dalam suatu kurun waktu.
      Semoga bermanfaat. Terima kasih.

      Hapus
  2. Trimakasih informasinya ,sangat bagus sekali untuk pembaca,plus membantu saya dalam menyelesaikan tugas TIK di kampus , trimakasih mbak🤗

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saling berbagi informasi yang bermanfaat merupakan bagian dari proses pembelajaran. Kritik, saran dan tanggapan juga sangat diharapkan. Terima kasih sudah berkunjung Zifa (Duta Generasi Berencana 2018). Sehat, Semangat, Luar Biasa

      Hapus
  3. Agar dapat mengaplikasikan sistem pembelajaran jarak jauh, diperlukan kemampuan dan kompetensi mengenai penguasaan TIK agar proses pembelajaran lebih bermakna. keterampilan dalam penguasaan TIK dalam proses pembelajaran jarak jauh bisa diasah melalui sering membaca buku, modul atau melalui aplikasi yang disediakan oleh situs online. Dalam mengaplikasikan pembelajaran jarak jauh berbasis TIK memang terkendala dengan berbagai masalah diantaranya fasilitas, sarana dan prasarana. Penggunaan TIK dalam pembelajraan jarak jauh sansat diperlukan untuk proses pembelajaran abad 21 di era millennial untuk generasi Z.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali yang Saudari Kak Nurhasanah utarakan, sebenarnya jika yang dijadikan tantangan hanya sebatas kompetensi atau penguasaan perangkat, hal tersebut masih bisa dipelajari baik secara manual (pelatihan/orientasi), maupun otodidak secara online (daring). Akan tetapi, terkadang terdapat oknum yang kurang memiliki keinginan untuk mau belajar/membuka diri terhadap sesuatu yang baru dengan tangan terbuka. Mindset seperti itu yang akan terus digerus seiring dengan derasnya arus globalisasi.
      Kebutuhan perangkat, sarana dan prasarana dalam sektor pendidikan secara umum tentunya akan menjadi tanggaung jawab Pemerintah. Karena tentunya Pemerintah akan terus berupaya meningkatkan kualitas penduduknya sehingga memiliki kesiapan dalam memasuki era revolusi industri 4.0.
      Terima kasih atas tanggapannya, semoga kita semua selalu...
      Sehat, Semangat dan Luar Biasa, aamiin

      Hapus
  4. Membaca ini mengingatkan saya tentang pembelajaran waktu kuliah dulu. Disalah satu mata kuliah, dosen saya tak hanya mengajar secara tatap muka namun juga melalui aplikasi tertentu yang dirancang secara khusus untuk proses pembelajaran. Melalui aplikasi itu mahasiswa bisa meng-upload tugas, serta mendapatkan tanggapan dari dosen dan teman sejawat terkait tugas yang diberikan.

    Tak hanya itu. Saya adalah salah satu mahasiswa yang mendapatkan dosen pembimbing skripsi super seru. Selama mengerjakan skripsi, hanya kurang dari 5 kali saya bertemu dengan pembimbing secara langsung. Selebihnya beliau hanya memonitoring progress saya melalui e-mail. Progress, pertanyaan, diskusi terkait artikel ilmiah, metode penelitian, dll semua melalui e-mail. Hal ini pun sangat efektif dan terarah serta menyenangkan, karena saya bisa mengerjakan tugas yang diberikan di manapun. Hal ini juga menguntungkan mengingat jarak rumah dan kampus yang sangat jauh.

    Pembelajaran jarak jauh sangatlah penting, menguntungkan kedua belah pihak, dan efektif jika kedua pihak sudah memiliki kemampuan dalam mengoperasikan media yang digunakan, melek tekhnologi, fasilitas tersedia, dan yang terpenting adalah niat untuk mau belajar.

    Kalau itu sudah ada. Hal ini sangatlah menguntungkan dan menyenangkan, sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif, kreatif, inovatif dan mudah dimengerti.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik sekali tanggapan dan sharing valuable experiencenya Miss Khairunnisa sehingga bisa saja menjadi inspirasi pembaca lainnya dalam melihat proses pembelajaran jarak jauh dari perspektif peserta didik (pebelajar)dengan berbagai manfaat, keuntungan dan kemudahannya.

      Sebenarnya saat ini hal ini sudah semakin memfenomenal dan dengan kecanggihan perangkat yang setiap hari semakin berkembang maka tidak ada alasan lagi untuk tidak mau belajar atau mempelajari. Pergeseran paradigma itu harus bertransformasi menjadi penciptaan ide-ide kreatif dan inovatif dalam peningkatan kualitas proses dan hasil belajar, sehingga ke depannya pendidikan kita secara umum akan semakin maju dan tentunya dapat bersaing di pasar global.
      Apalagi seperti saat ini, ketika kita sedang dilanda musibah (kabut asap) sehingga tidak memungkinkan diadakan pertemuan pembelajaran di lembaga-lembaga pendidikan (formal) seperti sekolah atau perkuliahan, maka PJJ ini akan sangat bermanfaat dan menjadi media yang tepat yang dapat memfasilitasi keterbatasan ruang dan waktu proses pembelajaran.

      Terima kasih atas sharing dan tanggapannya. Semoga para pembelajar dan pebelajar Indonesia semakin bersemangat dalam memperkaya diri dengan ilmu dan pengetahuan yang barokah, aamiin.

      Hapus
  5. Pembelajaran jarak jauh sangat bermanfaat sekali bagi para peserta didik yang tinnggal jauh dari sekolah, peserta didik yang umumnya sambil bekkerja karena tuntutan ekonomi,
    namun kelemahannya ketika sasaran pembelajaran ini hanya tertuju pada mereka yang memang kekurangan waktu dalam pembelajaran tatap muka, para peserta didik ini tidak serta merta akan langsung mau belajar secara saddar diri.
    sudah semestinya dalam pembelajran jjarak jauh ini ada berapa kali dilakukan proses pembelajaran secara tatap muka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebelumnya terima kasih atas perkenan Ibu Sri Sunarsih dalam menanggapi tulisan diatas tentang Landasan TIK untuk Pembelajaran Jarak Jauh.

      Apa yang Ibu utarakan bisa saja diterapkan dalam sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). Itulah apa yang dinamakan dengan blended learning atau kombinasi antara on class meeting dan online (dalam jaringan). Hal tersebut dimungkinkan agar tercipta emotional bonding (ikatan emosional) sehingga peserta didik lebih bersemangat dan termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran.
      Pada hakekatnya pembelajaran jarak jauh mengandung konsep dasar yang sama yaitu pembelajaran yang berlangsung sepanjang hayat yang berorientasikan pada kepentingan, kondisi dan karakteristik peserta didik/warga belajar. Selain itu pembelajaran jarak jauh juga diselenggarakan berdasarkan beberapa prinsip, yaitu prinsip kebebasan, kemandirian, keluwesan, keterkinian, kesesuaian, mobilitas dan efisiensi.
      Oleh karena itu, dalam pembelajaran jarak jauh, pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi sangatlah penting dan diperlukan.

      Sekian dan terima kasih

      Hapus
  6. Banyak orang diseluruh penjuru dunia mengakui bahwa pembelajaran jarak jauh (PJJ) dapat digunakan sebagai salah satu cara yang efektif untuk mengatasi permasalahan pendidikan yang sulit diatasi dengan cara konvensional.
    Permasalahan itu misalnya; banyak anak usia sekolah yang tidak dapat mengikuti pendidikan konvensional karena tinggal di tempat yang jauh dari sekolah, banyak anak maupun orang dewasa yang ingin memperoleh pendidikan tetapi tidak dapat mengikuti pendidikan konvensional karena harus bekerja mencari nafkah pada jam sekolah, banyaknya orang pada waktu mudanya mendapatkan kesempatan memperoleh pendidikan dan sekarang ingin mendapatkan kesempatan kedua tetapi tanpa meninggalkan pekerjaannya, banyaknya orang yang ingin mendapatkan pendidikan tetapi tidak dapat tercapai di bangku sekolah dikarenakan cacat badan, sakit, tinggal di penjara, tidak dapat meninggalkan rumah karena banyaknya urusan dan tanggung jawab keluarga, dan sebagainya. Menurut pendapat penulis, apakah pembelajaran jarak jauh ini dapat diterapkan secara optimal di daerah kita yang masih sebagiannya terkendala akses internet bahkan rendahnya pengetahuan tentang penggunaan internet itu sendiri? Terima Kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Assalamaulaikum warohmatullahi wabarokatuh ...

      Terima kasih atas perkenan Saudari menanggapi artikel di atas terkait dengan landasan TIK (ICT) untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ).

      Untuk menjawab pertanyaan Saudari maka pertama-tama perlu kita pahami bersama bahwa pendidikan jarak jauh adalah pendidikan terbuka dengan program belajar yang terstruktur relatif ketat dan pola pembelajaran yang berlangsung tanpa tatap muka atau keterpisahan antara pendidik dengan peserta didik/warga belajar. Selama proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) lebih banyak menggunakan TIK sebagai wadah sarana pembelajaran, menggunakan komputer untuk mengajar atau memberikan materi pada peserta didik.Untuk itu PJJ dapat diselenggarakan secara optimal jika sarana dan prasarana pendukung memadai, serta perencanaan teknis operasional yang dirancang memungkinkan untuk diterapkan.

      Kesenjangan pendidikan di daerah terpencil terjadi karena beberapa faktor salah satunya adalah belum ada fasilitas jaringan teknologi yang dapat mendukung terlaksananya pendidikan jarak jauh di daerah – daerah terpencil. Inilah yang sebenarnya yang menjadi tujuan pendidikan di Indonesia, di mana setiap anak Indonesia memperoleh kesamaan pendidikan sehingga kualitas pendidikan pun merata di seluruh Indonesia. Untuk daerah yang masih sebagian terkendala akses internet bahkan rendahnya pengetahuan tentang penggunaan internet, maka tentunya PJJ tersebut belum memungkinkan untuk diterapkan.

      Demikian yang dapat ditanggapi atas komentar di atas dan terima kasih


      Hapus
  7. Terima kasih mba anitha atas sajiannya tentang landasan dan sistem PJJ semoga sangat bermanfaat dalam melaksanakan PJJ untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Semoga selalu ada inovasi baru dalam penyempurnaan sistem PJJ untuk memamjukan pendidikan anak Bangsa menuju indonesia maju

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh ....

      Terima kasih kembali atas apresiasi Saudari Carla atas respon positif yang diberikan kepada penulis atas artikel yang dituliskan di atas mengenai landasan TIK untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ).

      Dalam menghadapi tantangan kehidupan modern di abad-21 ini kreativitas dan kemandirian sangat diperlukan untuk mampu beradaptasi dengan berbagai tuntutan. Kreativitas sangat diperlukan dalam hidup ini dengan beberapa alasan antara lain : pertama, kreativitas memberikan peluang bagi individu untuk mengaktualisasikan dirinya, kedua, kreativitas memungkinkan orang dapat menemukan berbagai alternatif dalam pemecahan masalah, ketiga, kreativitas dapat memberikan kepuasan hidup, dan keempat, kreativitas memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.
      Untuk dapat memanfaatkan TIK dalam memperbaiki mutu pembelajaran, ada tiga hal yang harus diwujudkan yaitu (1) siswa dan guru harus memiliki akses kepada teknologi digital dan internet dalam kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan guru, (2) harus tersedia materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural bagi siswa dan guru, dan (3) guru harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam menggunakan alat-alat dan sumber-sumber digital untuk membantu siswa agar mencapai standar akademik. Sejalan dengan pesatnya perkembangan TIK, maka telah terjadi pergeseran pandangan tentang pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas.

      Sekian dan terima kasih.

      Hapus

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama